Derita BMI "Sang Pahlawan Devisa"
 |
Foto : MI DD Crisis Center |
 |
Kami Ponorogo saat membesuk Erwiana |
 |
Dokumen : Indosuara.com "Sihatul Alfiah" |
 |
Nenek Erwiana |
Banyak berita duka dari BMI, sakit, kematian, dan kasus yang belum diselesaikan serta berbagai masalah BMI lainnya yang tak mungkin semua diliput satu per satu oleh media. Kini berita beredar cepat dengan interaksi sahabat BMI di dunia maya.
Setelah ramai di FB dan mencuat ke permukaan serta berbagai
media berita di tanah air maupun kancah internasional berita tentang #Erwiana, sahabat
kita BMI HK asal Ngawi yang dianiaya majikannya dan dipulangkan secara diam -
diam yang alhamdulillah sekarang dalam proses penyembuhan dan proses hukum dengan
bantuan dari berbagai pihak, kini ada lagi berita yang cukup menggugah hati
saya sebagai sesama BMI dan sebagai warga Jawa Timur . Yah, berita tentang BMI
Taiwan #UUL ( # Sihatul Alfiah ) . Berita yang sudah beberapa bulan lalu saya
ketahui dari teman sesama “wong Jawa Timur-an” yang bekerja di Taiwan. Akan
tetapi, berita tentang #UUL ( # Sihatul
Alfiah ) ini masih belum jelas dan sebelumnya seakan tak tersorot oleh media. Saya
prihatin dan hanya bisa mendoakan semoga Mbak Uul segera sembuh seperti sedia
kala dan dapat beraktifitas kembali dengan majikan berbeda yang lebih baik.
Seakan belum berlalu dari benak saya, beberapa bulan kemudian muncul berita
heboh tentang #Erwiana tersebut di atas.
Menanggapi Kasus UUL ini
saya merasa sangat aneh dan janggal ,
belum ada 100% kejelasan penyebab kenapa UUL sampai koma sehingga harus dirawat
di RS setempat karena korban masih sakit dan belum bisa dimintai keterangan.
Sejak awal saya selalu
mencari kebenaran berita kasus ini lewat internet dari berbagai media yang
mempubikasikannya. Saya baca semua yang berkaitan , Dimulai dari chat FB dengan
teman saya , termasuk dari Pak Guru Hakun Marta, juga detik, viva, kompas ,
Mbak Ana Sanchong ( Madiun ) INTAI dan lainnya.
Yang jadi pertanyaan saya, kenapa berita tentang penyebab sakitnya simpang siur
dan membingungkan ada yang menuliskan bagian kepala belakang ada bekas pemukulan benda tumpul , sakit darah
rendah, dianiaya majikan dipukul dengan benda tumpul atau gagal jantung ? Pun, suami Uul Suhendik menuturkan bahwa istrinya sering sekali
menghubungi dirinya dan bercerita perlakuan majikannya yang sering menendang,
memukul, dan menampar jika Uul melakukan sedikit kesalahan .
Saking
geramnya ada sahabat saya BMI Taiwan dari Tulung Agung yang menyesalkan hal ini
dan bilang “ Saudara Sekalian Besok Beritanya
Berubah Lagi, => Uul Pingsan Karena Di Tendang Sapi, wedewh….
Kenapa bisa berubah - ubah
, hadeeeehh … kok iso ngono sech rex …
Setiap hari saat waktu luang saya bersama suami dan rekan saya, Purna BMI HK yang sekarang sebagai koordinator Daerah KAMI
( Keluarga Migran Indonesia ) wilayah Ponorogo yang kemarin membesuk #Erwiana (
ke Sragen dan melihat kondisi rumah “nenek” #Erwiana yang amat menyayangi
cucunya di Ngawi) beberapa hari dengan
tim media dan tim Crisis Center Migrant Institute - Dompet Dhuafa yang sekaligus
memberikan amanah dari sahabat BMI bersama Dompet Dhuafa HK sebesar $HKD 52.107 untuk dana pendidikannya kelak, karena dia
ingin kuliah dan memiliki cita-cita ingin
bekerja di sebuah bank ternama di Indonesia.
Migrant
Institute juga berkomitmen untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga #Erwiana
agar tidak terjebak dalam siklus kemiskinan, apalagi dia mengaku trauma dan
tidak ingin kembali menjadi pekerja migran.
“ Soal kemandirian ekonomi, kebetulan
Migrant Institute juga telah memiliki program kemandirian BMI (Buruh Migran
Indonesia) di Ngawi, MI memiliki mitra bernama Keluarga Migran Indonesia (KAMI)
yang nanti akan membantu kemandirian ekonomi keluarganya melalui beragam
program kegiatannya.
Kembali
ke soal Mbak UUL, yang masalah dan solusi akuratnya belum terpecahkan ini,
berikut saya kumpulkan beberapa artikel dan berita dari internet yang telah
saya baca :
1# Bapak Hakun Marta => Satgas Ketenagakerjaan KDEI
Assalamu'alaikum wr wb
krn banyaknya pertanyaan ttg kasus mbak Sihatul Alfiah atau Uul saya coba
ceritakan dari awal kronologisnya :
Sihatul Alfiah atau yang lebih akrab dipanggil dengan Uul, (27 tahun) ini harus
merasakan lebam dibagian tubuhnya dan sampai sekarang harus tergeletak lemah di
Rumah sakit dengan bantuan tabung oksigen sebagai bantuan pernafasan. Luka yang
dialami oleh Uul ini diduga akibat pukulan majikannya yang bernama Huang, Deng
Jin (ada keanehan dari pihak RS, awalnya Dokter ngomong ke saya secara lesan
akibat pukulan benda tumpul, tetapi tiba2 dirubah, kelihatannya takut dengan
majikan Uul krn dekat dengan legislatif disana dan terkenal kelakuannya kayak
binatang, diungkapkan oleh pemilik toko Indo yg biasa mengantarkan makanan ke
Uul)
Keinginan Pindah Majikan Membawa Petaka
Kejadian ini berawal ketika Uul menginginkan pindah majikan. Maklum selama ini
wanita yang memiliki anak satu ini sering mengalami pemukulan dari majikannya.
Selain itu dia harus tinggal didekat kandang sapi seorang diri dan selama ini
pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati
ketika dia mau berangkat ke Taiwan. Pekerjaan sebenarnya menjaga orang tua
tetapi dipekerjakan oleh majikannya sebagai pemerah sapi didaerah Liouying
district Tainan City. Hal ini cukup memberatkan Uul karena harus bekerja mulai
dari jam 3.30 pagi sampai jam 10 pagi kemudian istirahat setelah itu bekerja
lagi jam 3 sore sampai jam 10 malam. Selain itu harus megurus sapi yang
jumlahnya tiga ratus mulai memerah sapi hingga membersihkan kandang tersebut.
Pekerjaan yang memberatkan ini membuat Uul tidak kuat dan menelpon PTnya untuk
pindah majikan. Kemudian PT merespon telpon Uul dan mendatangi lokasi kerja
dari BMI asal Banyuwangi ini. Setelah kedatangan pihak PT dari rumah majikan,
bukannya Uul mendapatkan perlakuan menyenangkan dari majikannya malah
mendapatka siksaan yang lebih parah. Puncaknya akibat pemukulan ini dia harus
tidak sadarkan diri dan dibawa ke bagian gawat darurat rumah sakit Chi Mei
Medical Center Liouying pada tanggal 21 September lalu. Hasil pemerikasaan
dokter yang menangani Uul, Lai Chih-Cheng menyatakan bahwa pasiennya terkena
pukulan benda tumpul dibagian belakang kepala dan kondisi terakhir sudah bisa
membuka mata setelah hampir sebulan penuh tidak sadarkan diri. Selain itu
Dokter menyatakan sampai kini Uul harus dibantu pernafasan dan bisa sembuh
tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan majikan hanya mau menanggung
biaya pengobatan di rumah sakit selama satu bulan.
Melapor Ke Polisi
Karena ketidakjelasan siapa yg bertanggungjawab (pada saat itu majikan hanya
mau menanggung biaya pengobatan selama sebulan dan setelah itu mau dipindah ke
suatu ruangan bkn RS) ini kami bersama kakak kandung Uul yang bernama Emilatun
atau yang biasa dipanggil Emy ini mencoba melaporkan kejadian ini ke kantor
polisi di district Liyoying, Tainan City pada tanggal 17 Oktober lalu. Akibat
laporan ini polisi segera bergerak ke tempat kejadian perkara di rumah
majikannya di Lyoying.. Disana polisi melakukan interogasi ke anak majikan dan
beberapa karyawan. Bahkan anak majikan dan beberapa karyawan disana tidak
mengakui kalau Uul pernah bekerja di peternakan sapi ini. Setelah dari sana
polisi bergerak ke rumah sakit untuk bertanya ke pihak dokter tentang kondisi
Uul dan meminta catatan medis selama datang di rumah sakit hingga sekarang.
Langkah selanjutnya setelah berkeliling rumah sakit dan tempat kejadian
perkara, polisi bersama kami kembali ke kantor polisi sektor Liyoying. Disana
polisi mengumpulkan bukti-bukti dengan melakukan interogasi bersama kakak
kandung Uul. Selama tiga jam. polisi menanyai emy tentang kronologis kejadian
dan sampai apakah adeknya pernah mengeluh dipukul sama majikannya sebelum
kejadian. Setelah bertanya kepada emy, pihak polisi mengundang KDEI sebagai
perwakilan pemerintah Indonesia di Taiwan untuk memastikan status dari Uul
apakah benar-benar bekerja di majikan Huang Deng, Jin dan bekerja sebagai
penjaga orang tua ataukah bekerja sebagai pemerah sapi.
Penyelesaian Kasus
Perjuangan tidak kenal menyerah terus dilakukan oleh keluarga Sihatul Alfiah
atau yang lebih akrab dipanggil oleh Uul. Keluarga di Indonesia terus
mendatangi PT Sinergi Bina Karya sedangkan kakak kandung Uul yang ada di
Taiwan, Emilatun, terus berkoordinasi dengan Bpk Norman perwakilan Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang ada di Taiwan
untuk menanyakan nasib dari Uul. Perjuangan ini berbuah manis.Akhirnya ada
pertemuan Antara Majikan, PT Uul dan keluarga yang dimediasi oleh Norman
sebagai perwakilan BNP2TKI pada hari kamis 19 Desember lalu di KDEI Neihu
Taipei. Pertemuan melalui media skype Antara pihak Majikan, PT dan keluarga ini
membahas permintaan ganti rugi antara keluarga Uul terhadap majikan dan PT
Sinergi Bina Karya. Hasil pertemuan ini baru disepakati majikan mengganti semua
biaya pengobatan Uul selama di Taiwan dan blm disepakati ttg ganti rugi dan
biaya pemulangan.
Pengumpulan Bukti
bagi rekan2 yg pernah bekerja pada Huang, Deng Jin, di district Lyoying, Tainan
harap melapor ke saya ya, terimakasih. soalnya omongan dari org2 disekitar,
kelakuan majikan Uul ini seperti binatang.
2#
Bapak Hakun Marta => Satgas Ketenagakerjaan KDEI
Assalamu'alaikum wr wb
rekan2 utk menindaklanjuti kasus Uul berikut fakta2 yg saya ungkapkan agar
rekan2 paham:
1. pada saat kedatangan saya kesana kedua kali dan saya sangat kaget majikan
terus berjaga2 didepan RS dan menelp majikan tempat kk kandungnya agar segera
tandatangan utk pemindahan Uul dari RS tersebut ke ruangan teretentu.
atas dasar tersebut saya berinisiatif melaporkan ke
kepolisian bersama kk kandungnya. kami bersama kk kandungnya dan polisi disana
mengunjungi tempat kejadian perkara dan Rumah sakit utk meminta rekaman data
medis.
dari hasil tersebut kami kaget luar biasa, polisi
berkata hasil investigasi mereka tdk ada bukti2 yg memberatkan bahwa pelaku itu
adalah majikannya--> hasil rekaman medis berubah (tdk ada pemukulan benda
tumpul tetapi akibat darah rendah yg diderita mbak Uul--> memang pernah
selama bekerja Uul sempat jatuh pingsan karena darah rendah ini).
- kamera dan pakean Uul semuanya sdh lenyap -->
bukti foto pemukulan oleh majikannya ikut hilang jg.
berdasarkan data yg ada diatas hemat saya langkah
yg perlu diambil utk pengumpulan bukti buat memidanakan majikannya adalah :
1. mencari pekerja yg pernah bekerja pada majikan
ini. --> pastikan apakah benar perlakuan majikan yg suka memukul apakah
benar dan kalau benar segera lapor ke kepolisian sektor Lyoying utk tambahan
bukti.
2, Pihak PT segera didatangkan ke Taiwan terutama
org yg terakhir bertemu Uul. karena org ini yg paham sekali curhatan Uul
sebelum koma di RS sampai sekarang.
3. Mari kita berdoa bersama2 agar ada mukjizat shg
Uul sembuh dan bs segera menceritakan siapa sebenarnya pelaku ini.
harap rekan2 berhati2 dalam kasus ini, karena
sampai sekarang bukti yg mengarah ke majikannya sangat lemah (kata polisi
sektor Lyoying pada saat saya dan kakak kandung Uul melapor kesana), jadi 3
langkah diatas kalau bs dihimpun adalah sangat bagus utk membantu saudara kita
Uul.
Karena walaupun pemerintah kita bs menekan
pemerintah taiwan, kalau bukti sangat kurang mungkin kita hanya bs
memperkarakan pekerjaan yg menyalahi job dari jaga akong ke pemerah sapi bkn pd
penganiayaannya.
mhn teman2 kalau pernah bekerja disana segera
melaporkan ke saya ya, agar segera kami bawa ke kepolisian.
Semoga teman - teman bisa menelaah perbedaan simpang siur tersebut dan mari
sama - sama kita doakan untuk kesembuhannya mbak Uul sehingga semua kebenaran bisa segera
terungkap, keadilan dapat ditegakkan dan kasus dapat diselesaikan dengan
seadil-adilnya .
Dan sahabat semua dimanapun berada bekerjalah dengan baik , hati - hati dalam
bekerja, semoga sahabat dan seluruh keluarga sehat selalu dalam lindungan - Nya
. Semoga kita semua mampu menggapai kesuksesan yang hakiki, sukses dunia dan
akherat. Aamiin.
Tapi sebelum baca satu per satu pesan saya : buka link tersebut, dan temukan masing-masing berita ada yang aneh, ada yang copas dan simpang siur. Ada pula yang relevan dan sesuai di lapangan ( kenyataan ).
ini link selanjutnya yang saya baca :
# Kasus Penyiksaan TKI Tainan: Butuh Satu Tahun Untuk Pulih
http://www.indosuara.com/artikel/warta/kasus-penyiksaan-tki-tainan-butuh-satu-tahun-untuk-pulih/
# Kamis, 23/01/2014 22:23 WIB
Lagi, TKW di Taiwan Disiksa
Majikan Hingga Koma
# Jumat, 24 Januari 2014 |
02:14 WIB |
Lagi,
TKI di Taiwan Disiksa Majikan Hingga Koma
# Jumat, 24 Januari 2014 | 16:47 WIB Kerja
di Kandang Sapi, TKW Ini Koma 4 Bulan di Taiwan