Derita BMI "Sang Pahlawan Devisa"
![]() |
Foto : MI DD Crisis Center |
![]() |
Kami Ponorogo saat membesuk Erwiana |
![]() |
Dokumen : Indosuara.com "Sihatul Alfiah" |
![]() |
Nenek Erwiana |
Banyak berita duka dari BMI, sakit, kematian, dan kasus yang belum diselesaikan serta berbagai masalah BMI lainnya yang tak mungkin semua diliput satu per satu oleh media. Kini berita beredar cepat dengan interaksi sahabat BMI di dunia maya.
Setelah ramai di FB dan mencuat ke permukaan serta berbagai media berita di tanah air maupun kancah internasional berita tentang #Erwiana, sahabat kita BMI HK asal Ngawi yang dianiaya majikannya dan dipulangkan secara diam - diam yang alhamdulillah sekarang dalam proses penyembuhan dan proses hukum dengan bantuan dari berbagai pihak, kini ada lagi berita yang cukup menggugah hati saya sebagai sesama BMI dan sebagai warga Jawa Timur . Yah, berita tentang BMI Taiwan #UUL ( # Sihatul Alfiah ) . Berita yang sudah beberapa bulan lalu saya ketahui dari teman sesama “wong Jawa Timur-an” yang bekerja di Taiwan. Akan tetapi, berita tentang #UUL ( # Sihatul Alfiah ) ini masih belum jelas dan sebelumnya seakan tak tersorot oleh media. Saya prihatin dan hanya bisa mendoakan semoga Mbak Uul segera sembuh seperti sedia kala dan dapat beraktifitas kembali dengan majikan berbeda yang lebih baik. Seakan belum berlalu dari benak saya, beberapa bulan kemudian muncul berita heboh tentang #Erwiana tersebut di atas.
Menanggapi Kasus UUL ini
saya merasa sangat aneh dan janggal ,
belum ada 100% kejelasan penyebab kenapa UUL sampai koma sehingga harus dirawat
di RS setempat karena korban masih sakit dan belum bisa dimintai keterangan.
Sejak awal saya selalu
mencari kebenaran berita kasus ini lewat internet dari berbagai media yang
mempubikasikannya. Saya baca semua yang berkaitan , Dimulai dari chat FB dengan
teman saya , termasuk dari Pak Guru Hakun Marta, juga detik, viva, kompas ,
Mbak Ana Sanchong ( Madiun ) INTAI dan lainnya.
Yang jadi pertanyaan saya, kenapa berita tentang penyebab sakitnya simpang siur dan membingungkan ada yang menuliskan bagian kepala belakang ada bekas pemukulan benda tumpul , sakit darah rendah, dianiaya majikan dipukul dengan benda tumpul atau gagal jantung ? Pun, suami Uul Suhendik menuturkan bahwa istrinya sering sekali menghubungi dirinya dan bercerita perlakuan majikannya yang sering menendang, memukul, dan menampar jika Uul melakukan sedikit kesalahan .
Saking geramnya ada sahabat saya BMI Taiwan dari Tulung Agung yang menyesalkan hal ini dan bilang “ Saudara Sekalian Besok Beritanya Berubah Lagi, => Uul Pingsan Karena Di Tendang Sapi, wedewh….
Yang jadi pertanyaan saya, kenapa berita tentang penyebab sakitnya simpang siur dan membingungkan ada yang menuliskan bagian kepala belakang ada bekas pemukulan benda tumpul , sakit darah rendah, dianiaya majikan dipukul dengan benda tumpul atau gagal jantung ? Pun, suami Uul Suhendik menuturkan bahwa istrinya sering sekali menghubungi dirinya dan bercerita perlakuan majikannya yang sering menendang, memukul, dan menampar jika Uul melakukan sedikit kesalahan .
Saking geramnya ada sahabat saya BMI Taiwan dari Tulung Agung yang menyesalkan hal ini dan bilang “ Saudara Sekalian Besok Beritanya Berubah Lagi, => Uul Pingsan Karena Di Tendang Sapi, wedewh….
Kenapa bisa berubah - ubah
, hadeeeehh … kok iso ngono sech rex …
Setiap hari saat waktu luang saya bersama suami dan rekan saya, Purna BMI HK yang sekarang sebagai koordinator Daerah KAMI ( Keluarga Migran Indonesia ) wilayah Ponorogo yang kemarin membesuk #Erwiana ( ke Sragen dan melihat kondisi rumah “nenek” #Erwiana yang amat menyayangi cucunya di Ngawi) beberapa hari dengan tim media dan tim Crisis Center Migrant Institute - Dompet Dhuafa yang sekaligus memberikan amanah dari sahabat BMI bersama Dompet Dhuafa HK sebesar $HKD 52.107 untuk dana pendidikannya kelak, karena dia ingin kuliah dan memiliki cita-cita ingin bekerja di sebuah bank ternama di Indonesia.
Setiap hari saat waktu luang saya bersama suami dan rekan saya, Purna BMI HK yang sekarang sebagai koordinator Daerah KAMI ( Keluarga Migran Indonesia ) wilayah Ponorogo yang kemarin membesuk #Erwiana ( ke Sragen dan melihat kondisi rumah “nenek” #Erwiana yang amat menyayangi cucunya di Ngawi) beberapa hari dengan tim media dan tim Crisis Center Migrant Institute - Dompet Dhuafa yang sekaligus memberikan amanah dari sahabat BMI bersama Dompet Dhuafa HK sebesar $HKD 52.107 untuk dana pendidikannya kelak, karena dia ingin kuliah dan memiliki cita-cita ingin bekerja di sebuah bank ternama di Indonesia.
Migrant
Institute juga berkomitmen untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga #Erwiana
agar tidak terjebak dalam siklus kemiskinan, apalagi dia mengaku trauma dan
tidak ingin kembali menjadi pekerja migran.
“ Soal kemandirian ekonomi, kebetulan Migrant Institute juga telah memiliki program kemandirian BMI (Buruh Migran Indonesia) di Ngawi, MI memiliki mitra bernama Keluarga Migran Indonesia (KAMI) yang nanti akan membantu kemandirian ekonomi keluarganya melalui beragam program kegiatannya.
“ Soal kemandirian ekonomi, kebetulan Migrant Institute juga telah memiliki program kemandirian BMI (Buruh Migran Indonesia) di Ngawi, MI memiliki mitra bernama Keluarga Migran Indonesia (KAMI) yang nanti akan membantu kemandirian ekonomi keluarganya melalui beragam program kegiatannya.
Kembali
ke soal Mbak UUL, yang masalah dan solusi akuratnya belum terpecahkan ini,
berikut saya kumpulkan beberapa artikel dan berita dari internet yang telah
saya baca :
1# Bapak Hakun Marta => Satgas Ketenagakerjaan KDEI
Assalamu'alaikum wr wb
krn banyaknya pertanyaan ttg kasus mbak Sihatul Alfiah atau Uul saya coba ceritakan dari awal kronologisnya :
Sihatul Alfiah atau yang lebih akrab dipanggil dengan Uul, (27 tahun) ini harus merasakan lebam dibagian tubuhnya dan sampai sekarang harus tergeletak lemah di Rumah sakit dengan bantuan tabung oksigen sebagai bantuan pernafasan. Luka yang dialami oleh Uul ini diduga akibat pukulan majikannya yang bernama Huang, Deng Jin (ada keanehan dari pihak RS, awalnya Dokter ngomong ke saya secara lesan akibat pukulan benda tumpul, tetapi tiba2 dirubah, kelihatannya takut dengan majikan Uul krn dekat dengan legislatif disana dan terkenal kelakuannya kayak binatang, diungkapkan oleh pemilik toko Indo yg biasa mengantarkan makanan ke Uul)
Keinginan Pindah Majikan Membawa Petaka
Kejadian ini berawal ketika Uul menginginkan pindah majikan. Maklum selama ini wanita yang memiliki anak satu ini sering mengalami pemukulan dari majikannya. Selain itu dia harus tinggal didekat kandang sapi seorang diri dan selama ini pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati ketika dia mau berangkat ke Taiwan. Pekerjaan sebenarnya menjaga orang tua tetapi dipekerjakan oleh majikannya sebagai pemerah sapi didaerah Liouying district Tainan City. Hal ini cukup memberatkan Uul karena harus bekerja mulai dari jam 3.30 pagi sampai jam 10 pagi kemudian istirahat setelah itu bekerja lagi jam 3 sore sampai jam 10 malam. Selain itu harus megurus sapi yang jumlahnya tiga ratus mulai memerah sapi hingga membersihkan kandang tersebut.
Pekerjaan yang memberatkan ini membuat Uul tidak kuat dan menelpon PTnya untuk pindah majikan. Kemudian PT merespon telpon Uul dan mendatangi lokasi kerja dari BMI asal Banyuwangi ini. Setelah kedatangan pihak PT dari rumah majikan, bukannya Uul mendapatkan perlakuan menyenangkan dari majikannya malah mendapatka siksaan yang lebih parah. Puncaknya akibat pemukulan ini dia harus tidak sadarkan diri dan dibawa ke bagian gawat darurat rumah sakit Chi Mei Medical Center Liouying pada tanggal 21 September lalu. Hasil pemerikasaan dokter yang menangani Uul, Lai Chih-Cheng menyatakan bahwa pasiennya terkena pukulan benda tumpul dibagian belakang kepala dan kondisi terakhir sudah bisa membuka mata setelah hampir sebulan penuh tidak sadarkan diri. Selain itu Dokter menyatakan sampai kini Uul harus dibantu pernafasan dan bisa sembuh tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan majikan hanya mau menanggung biaya pengobatan di rumah sakit selama satu bulan.
Melapor Ke Polisi
Karena ketidakjelasan siapa yg bertanggungjawab (pada saat itu majikan hanya mau menanggung biaya pengobatan selama sebulan dan setelah itu mau dipindah ke suatu ruangan bkn RS) ini kami bersama kakak kandung Uul yang bernama Emilatun atau yang biasa dipanggil Emy ini mencoba melaporkan kejadian ini ke kantor polisi di district Liyoying, Tainan City pada tanggal 17 Oktober lalu. Akibat laporan ini polisi segera bergerak ke tempat kejadian perkara di rumah majikannya di Lyoying.. Disana polisi melakukan interogasi ke anak majikan dan beberapa karyawan. Bahkan anak majikan dan beberapa karyawan disana tidak mengakui kalau Uul pernah bekerja di peternakan sapi ini. Setelah dari sana polisi bergerak ke rumah sakit untuk bertanya ke pihak dokter tentang kondisi Uul dan meminta catatan medis selama datang di rumah sakit hingga sekarang.
Langkah selanjutnya setelah berkeliling rumah sakit dan tempat kejadian perkara, polisi bersama kami kembali ke kantor polisi sektor Liyoying. Disana polisi mengumpulkan bukti-bukti dengan melakukan interogasi bersama kakak kandung Uul. Selama tiga jam. polisi menanyai emy tentang kronologis kejadian dan sampai apakah adeknya pernah mengeluh dipukul sama majikannya sebelum kejadian. Setelah bertanya kepada emy, pihak polisi mengundang KDEI sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Taiwan untuk memastikan status dari Uul apakah benar-benar bekerja di majikan Huang Deng, Jin dan bekerja sebagai penjaga orang tua ataukah bekerja sebagai pemerah sapi.
Penyelesaian Kasus
Perjuangan tidak kenal menyerah terus dilakukan oleh keluarga Sihatul Alfiah atau yang lebih akrab dipanggil oleh Uul. Keluarga di Indonesia terus mendatangi PT Sinergi Bina Karya sedangkan kakak kandung Uul yang ada di Taiwan, Emilatun, terus berkoordinasi dengan Bpk Norman perwakilan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang ada di Taiwan untuk menanyakan nasib dari Uul. Perjuangan ini berbuah manis.Akhirnya ada pertemuan Antara Majikan, PT Uul dan keluarga yang dimediasi oleh Norman sebagai perwakilan BNP2TKI pada hari kamis 19 Desember lalu di KDEI Neihu Taipei. Pertemuan melalui media skype Antara pihak Majikan, PT dan keluarga ini membahas permintaan ganti rugi antara keluarga Uul terhadap majikan dan PT Sinergi Bina Karya. Hasil pertemuan ini baru disepakati majikan mengganti semua biaya pengobatan Uul selama di Taiwan dan blm disepakati ttg ganti rugi dan biaya pemulangan.
Pengumpulan Bukti
bagi rekan2 yg pernah bekerja pada Huang, Deng Jin, di district Lyoying, Tainan harap melapor ke saya ya, terimakasih. soalnya omongan dari org2 disekitar, kelakuan majikan Uul ini seperti binatang.
krn banyaknya pertanyaan ttg kasus mbak Sihatul Alfiah atau Uul saya coba ceritakan dari awal kronologisnya :
Sihatul Alfiah atau yang lebih akrab dipanggil dengan Uul, (27 tahun) ini harus merasakan lebam dibagian tubuhnya dan sampai sekarang harus tergeletak lemah di Rumah sakit dengan bantuan tabung oksigen sebagai bantuan pernafasan. Luka yang dialami oleh Uul ini diduga akibat pukulan majikannya yang bernama Huang, Deng Jin (ada keanehan dari pihak RS, awalnya Dokter ngomong ke saya secara lesan akibat pukulan benda tumpul, tetapi tiba2 dirubah, kelihatannya takut dengan majikan Uul krn dekat dengan legislatif disana dan terkenal kelakuannya kayak binatang, diungkapkan oleh pemilik toko Indo yg biasa mengantarkan makanan ke Uul)
Keinginan Pindah Majikan Membawa Petaka
Kejadian ini berawal ketika Uul menginginkan pindah majikan. Maklum selama ini wanita yang memiliki anak satu ini sering mengalami pemukulan dari majikannya. Selain itu dia harus tinggal didekat kandang sapi seorang diri dan selama ini pekerjaan yang dijalaninya tidak sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati ketika dia mau berangkat ke Taiwan. Pekerjaan sebenarnya menjaga orang tua tetapi dipekerjakan oleh majikannya sebagai pemerah sapi didaerah Liouying district Tainan City. Hal ini cukup memberatkan Uul karena harus bekerja mulai dari jam 3.30 pagi sampai jam 10 pagi kemudian istirahat setelah itu bekerja lagi jam 3 sore sampai jam 10 malam. Selain itu harus megurus sapi yang jumlahnya tiga ratus mulai memerah sapi hingga membersihkan kandang tersebut.
Pekerjaan yang memberatkan ini membuat Uul tidak kuat dan menelpon PTnya untuk pindah majikan. Kemudian PT merespon telpon Uul dan mendatangi lokasi kerja dari BMI asal Banyuwangi ini. Setelah kedatangan pihak PT dari rumah majikan, bukannya Uul mendapatkan perlakuan menyenangkan dari majikannya malah mendapatka siksaan yang lebih parah. Puncaknya akibat pemukulan ini dia harus tidak sadarkan diri dan dibawa ke bagian gawat darurat rumah sakit Chi Mei Medical Center Liouying pada tanggal 21 September lalu. Hasil pemerikasaan dokter yang menangani Uul, Lai Chih-Cheng menyatakan bahwa pasiennya terkena pukulan benda tumpul dibagian belakang kepala dan kondisi terakhir sudah bisa membuka mata setelah hampir sebulan penuh tidak sadarkan diri. Selain itu Dokter menyatakan sampai kini Uul harus dibantu pernafasan dan bisa sembuh tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan majikan hanya mau menanggung biaya pengobatan di rumah sakit selama satu bulan.
Melapor Ke Polisi
Karena ketidakjelasan siapa yg bertanggungjawab (pada saat itu majikan hanya mau menanggung biaya pengobatan selama sebulan dan setelah itu mau dipindah ke suatu ruangan bkn RS) ini kami bersama kakak kandung Uul yang bernama Emilatun atau yang biasa dipanggil Emy ini mencoba melaporkan kejadian ini ke kantor polisi di district Liyoying, Tainan City pada tanggal 17 Oktober lalu. Akibat laporan ini polisi segera bergerak ke tempat kejadian perkara di rumah majikannya di Lyoying.. Disana polisi melakukan interogasi ke anak majikan dan beberapa karyawan. Bahkan anak majikan dan beberapa karyawan disana tidak mengakui kalau Uul pernah bekerja di peternakan sapi ini. Setelah dari sana polisi bergerak ke rumah sakit untuk bertanya ke pihak dokter tentang kondisi Uul dan meminta catatan medis selama datang di rumah sakit hingga sekarang.
Langkah selanjutnya setelah berkeliling rumah sakit dan tempat kejadian perkara, polisi bersama kami kembali ke kantor polisi sektor Liyoying. Disana polisi mengumpulkan bukti-bukti dengan melakukan interogasi bersama kakak kandung Uul. Selama tiga jam. polisi menanyai emy tentang kronologis kejadian dan sampai apakah adeknya pernah mengeluh dipukul sama majikannya sebelum kejadian. Setelah bertanya kepada emy, pihak polisi mengundang KDEI sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Taiwan untuk memastikan status dari Uul apakah benar-benar bekerja di majikan Huang Deng, Jin dan bekerja sebagai penjaga orang tua ataukah bekerja sebagai pemerah sapi.
Penyelesaian Kasus
Perjuangan tidak kenal menyerah terus dilakukan oleh keluarga Sihatul Alfiah atau yang lebih akrab dipanggil oleh Uul. Keluarga di Indonesia terus mendatangi PT Sinergi Bina Karya sedangkan kakak kandung Uul yang ada di Taiwan, Emilatun, terus berkoordinasi dengan Bpk Norman perwakilan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang ada di Taiwan untuk menanyakan nasib dari Uul. Perjuangan ini berbuah manis.Akhirnya ada pertemuan Antara Majikan, PT Uul dan keluarga yang dimediasi oleh Norman sebagai perwakilan BNP2TKI pada hari kamis 19 Desember lalu di KDEI Neihu Taipei. Pertemuan melalui media skype Antara pihak Majikan, PT dan keluarga ini membahas permintaan ganti rugi antara keluarga Uul terhadap majikan dan PT Sinergi Bina Karya. Hasil pertemuan ini baru disepakati majikan mengganti semua biaya pengobatan Uul selama di Taiwan dan blm disepakati ttg ganti rugi dan biaya pemulangan.
Pengumpulan Bukti
bagi rekan2 yg pernah bekerja pada Huang, Deng Jin, di district Lyoying, Tainan harap melapor ke saya ya, terimakasih. soalnya omongan dari org2 disekitar, kelakuan majikan Uul ini seperti binatang.
2#
Bapak Hakun Marta => Satgas Ketenagakerjaan KDEI
Assalamu'alaikum wr wb
rekan2 utk menindaklanjuti kasus Uul berikut fakta2 yg saya ungkapkan agar rekan2 paham:
1. pada saat kedatangan saya kesana kedua kali dan saya sangat kaget majikan terus berjaga2 didepan RS dan menelp majikan tempat kk kandungnya agar segera tandatangan utk pemindahan Uul dari RS tersebut ke ruangan teretentu.
atas dasar tersebut saya berinisiatif melaporkan ke kepolisian bersama kk kandungnya. kami bersama kk kandungnya dan polisi disana mengunjungi tempat kejadian perkara dan Rumah sakit utk meminta rekaman data medis.
dari hasil tersebut kami kaget luar biasa, polisi berkata hasil investigasi mereka tdk ada bukti2 yg memberatkan bahwa pelaku itu adalah majikannya--> hasil rekaman medis berubah (tdk ada pemukulan benda tumpul tetapi akibat darah rendah yg diderita mbak Uul--> memang pernah selama bekerja Uul sempat jatuh pingsan karena darah rendah ini).
- kamera dan pakean Uul semuanya sdh lenyap --> bukti foto pemukulan oleh majikannya ikut hilang jg.
berdasarkan data yg ada diatas hemat saya langkah yg perlu diambil utk pengumpulan bukti buat memidanakan majikannya adalah :
1. mencari pekerja yg pernah bekerja pada majikan ini. --> pastikan apakah benar perlakuan majikan yg suka memukul apakah benar dan kalau benar segera lapor ke kepolisian sektor Lyoying utk tambahan bukti.
2, Pihak PT segera didatangkan ke Taiwan terutama org yg terakhir bertemu Uul. karena org ini yg paham sekali curhatan Uul sebelum koma di RS sampai sekarang.
3. Mari kita berdoa bersama2 agar ada mukjizat shg Uul sembuh dan bs segera menceritakan siapa sebenarnya pelaku ini.
harap rekan2 berhati2 dalam kasus ini, karena sampai sekarang bukti yg mengarah ke majikannya sangat lemah (kata polisi sektor Lyoying pada saat saya dan kakak kandung Uul melapor kesana), jadi 3 langkah diatas kalau bs dihimpun adalah sangat bagus utk membantu saudara kita Uul.
Karena walaupun pemerintah kita bs menekan pemerintah taiwan, kalau bukti sangat kurang mungkin kita hanya bs memperkarakan pekerjaan yg menyalahi job dari jaga akong ke pemerah sapi bkn pd penganiayaannya.
mhn teman2 kalau pernah bekerja disana segera melaporkan ke saya ya, agar segera kami bawa ke kepolisian.
rekan2 utk menindaklanjuti kasus Uul berikut fakta2 yg saya ungkapkan agar rekan2 paham:
1. pada saat kedatangan saya kesana kedua kali dan saya sangat kaget majikan terus berjaga2 didepan RS dan menelp majikan tempat kk kandungnya agar segera tandatangan utk pemindahan Uul dari RS tersebut ke ruangan teretentu.
atas dasar tersebut saya berinisiatif melaporkan ke kepolisian bersama kk kandungnya. kami bersama kk kandungnya dan polisi disana mengunjungi tempat kejadian perkara dan Rumah sakit utk meminta rekaman data medis.
dari hasil tersebut kami kaget luar biasa, polisi berkata hasil investigasi mereka tdk ada bukti2 yg memberatkan bahwa pelaku itu adalah majikannya--> hasil rekaman medis berubah (tdk ada pemukulan benda tumpul tetapi akibat darah rendah yg diderita mbak Uul--> memang pernah selama bekerja Uul sempat jatuh pingsan karena darah rendah ini).
- kamera dan pakean Uul semuanya sdh lenyap --> bukti foto pemukulan oleh majikannya ikut hilang jg.
berdasarkan data yg ada diatas hemat saya langkah yg perlu diambil utk pengumpulan bukti buat memidanakan majikannya adalah :
1. mencari pekerja yg pernah bekerja pada majikan ini. --> pastikan apakah benar perlakuan majikan yg suka memukul apakah benar dan kalau benar segera lapor ke kepolisian sektor Lyoying utk tambahan bukti.
2, Pihak PT segera didatangkan ke Taiwan terutama org yg terakhir bertemu Uul. karena org ini yg paham sekali curhatan Uul sebelum koma di RS sampai sekarang.
3. Mari kita berdoa bersama2 agar ada mukjizat shg Uul sembuh dan bs segera menceritakan siapa sebenarnya pelaku ini.
harap rekan2 berhati2 dalam kasus ini, karena sampai sekarang bukti yg mengarah ke majikannya sangat lemah (kata polisi sektor Lyoying pada saat saya dan kakak kandung Uul melapor kesana), jadi 3 langkah diatas kalau bs dihimpun adalah sangat bagus utk membantu saudara kita Uul.
Karena walaupun pemerintah kita bs menekan pemerintah taiwan, kalau bukti sangat kurang mungkin kita hanya bs memperkarakan pekerjaan yg menyalahi job dari jaga akong ke pemerah sapi bkn pd penganiayaannya.
mhn teman2 kalau pernah bekerja disana segera melaporkan ke saya ya, agar segera kami bawa ke kepolisian.
Semoga teman - teman bisa menelaah perbedaan simpang siur tersebut dan mari sama - sama kita doakan untuk kesembuhannya mbak Uul sehingga semua kebenaran bisa segera terungkap, keadilan dapat ditegakkan dan kasus dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya .
Dan sahabat semua dimanapun berada bekerjalah dengan baik , hati - hati dalam bekerja, semoga sahabat dan seluruh keluarga sehat selalu dalam lindungan - Nya . Semoga kita semua mampu menggapai kesuksesan yang hakiki, sukses dunia dan akherat. Aamiin.
Tapi sebelum baca satu per satu pesan saya : buka link tersebut, dan temukan masing-masing berita ada yang aneh, ada yang copas dan simpang siur. Ada pula yang relevan dan sesuai di lapangan ( kenyataan ).
ini link selanjutnya yang saya baca :
# Kasus Penyiksaan TKI Tainan: Butuh Satu Tahun Untuk Pulih
http://www.indosuara.com/artikel/warta/kasus-penyiksaan-tki-tainan-butuh-satu-tahun-untuk-pulih/
# Kamis, 23/01/2014 22:23 WIB
Lagi, TKW di Taiwan Disiksa
Majikan Hingga Koma
# 13 Bulan Jadi TKI di Taiwan, Sihatul Baru 3 Kali Gajian
http://www.jpnn.com/read/2014/01/24/212656/13-Bulan-Jadi-TKI-di-Taiwan,-Sihatul-Baru-3-Kali-Gajian-
# Jumat, 24 Januari 2014 |
02:14 WIB |
Lagi,
TKI di Taiwan Disiksa Majikan Hingga Koma
# Jumat, 24 Januari 2014 | 16:47 WIB Kerja
di Kandang Sapi, TKW Ini Koma 4 Bulan di Taiwan
Sabtu, 25 Januari 2014 − 08:31 WIB
http://nasional.sindonews.com/read/2014/01/25/15/829887/kasus-tki-berulang-pemerintah-terjebak-kasus-per-kasus
#Penyiksaan TKI, bagaimana tindakan yang efektif? 26 Januari 2014 - 16:17 WIB
http://www.bbc.co.uk/indonesia/forum/2014/01/140126_forum_penyiksaan_tki.shtml
#TKI Koma Dipukul Majikan, Kemenlu Masih Cari Bukti Wiwik Ermawati Sun,26 January 2014 | 22:28
http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3110020_4202.html
# PPTKIS Dipanggil Tiga Kali Terkait Kasus TKI Sihatul
Senin, 27 Januari 2014 - 12:48 WIB
http://www.edisinews.com/berita-pptkis-dipanggil-tiga-kali-terkait-kasus-tki-sihatul.html
#Migrant Institute: Penanganan Kasus Sihatul Cukup Lambat
http://www.bbc.co.uk/indonesia/forum/2014/01/140126_forum_penyiksaan_tki.shtml
#TKI Koma Dipukul Majikan, Kemenlu Masih Cari Bukti Wiwik Ermawati Sun,26 January 2014 | 22:28
http://www.portalkbr.com/berita/nasional/3110020_4202.html
# PPTKIS Dipanggil Tiga Kali Terkait Kasus TKI Sihatul
Senin, 27 Januari 2014 - 12:48 WIB
http://www.edisinews.com/berita-pptkis-dipanggil-tiga-kali-terkait-kasus-tki-sihatul.html
#Migrant Institute: Penanganan Kasus Sihatul Cukup Lambat
Senin, 27 Januari 201412:57 pm Penulis H. A. Azwar
http://infopublik.kominfo.go.id/read/66439/migrant-institute-penanganan-kasus-sihatul-cukup-lambat.html
# Rieke Desak SBY Selesaikan Kasus Sihatul yang Diperkejakan tidak Manusiawi Senin, 27 Januari 2014 - 13:20
http://www.sorotnews.com/berita/view/rieke-desak-sby-selesaikan.6111.html#.UucFSvsxXR0 |
# Migrant Institute Desak Pemerintah Segera Investigasi Kasus Sihatul Alfiyah
Senin, 27 Januari 2014 13:44 WIB
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/27/migrant-institute-desak-pemerintah-segera-investigasi-kasus-sihatul-alfiyah
# TKI di Taiwan Alami Koma Akibat Disiksa Majikan Senin, 27 Januari 2014 14:01 WIB
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/27/tki-di-taiwan-alami-koma-akibat-disiksa-majikan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
http://www.rmol.co/read/2014/01/27/141488/Migrant-Care-Kecam-Cara-BNP2TKI-Selesaikan-Kasus-Sehatul-Alfiyah-
ini berita = ATAS E
=Mencurigakan, Langkah BNP2TKI soal TKI Sihatul Senin, 27 Januari 2014 | 15:01
http://www.beritasatu.com/nasional/163041-mencurigakan-langkah-bnp2tki-soal-tki-sihatul.html#commentar
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/27/tki-di-taiwan-alami-koma-akibat-disiksa-majikan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
# Migrant Care Kecam Cara BNP2TKI Selesaikan Kasus Sehatul Alfiyah Senin, 27 Januari 2014 , 15:16:00 WIB
# Migrant Care Sesalkan Respons BNP2TKI soal TKI Sihatul 20.54
http://www.beritasatu.com/nasional/163142-migrant-care-sesalkan-respons-bnp2tki-soal-tki-sihatul.html, ini berita = ATAS E
=Mencurigakan, Langkah BNP2TKI soal TKI Sihatul Senin, 27 Januari 2014 | 15:01
http://www.beritasatu.com/nasional/163041-mencurigakan-langkah-bnp2tki-soal-tki-sihatul.html#commentar
Tidak ada komentar :
Posting Komentar