22 Jun 2014

Surat Cinta Teruntuk Bapak Jokowi, Calon Presiden RI



Dengarkanlah Suara Hati Kami

Kepada Yth.                                                                                       Ponorogo, 22 Juni 2014
Bapak Jokowi
Di Jakarta

Assalaamu’alaykum warohmatulloohi wa barokaatuh

Bapak Jokowi yang dimulyakan Alloh SWT,
Pripun pawartosipun, Wilujeng Pak? Semoga Bapak sekeluarga sehat selalu dalam lindungan dan limpahan kasih dan nikmat-Nya yang tiada terhingga. Aamiin.

Pertama, saya sampaikan terimakasih kepada Forum Rakyat beserta Dewan Juri yang menggagas lomba ini. Sebagai mantan TKI dan anak seorang buruh tani, saya merasa bahagia sekali mendapat kesempatan baik untuk menyampaikan aspirasi saya sebagai WNI sehingga dapat berkomunikasi dengan Bapak Jokowi “My Rising Star” yang sederhana dan merakyat.

Saya ucapkan selamat Pak, Bapak telah resmi menjadi calon Presiden dan berkesempatan besar untuk membangun dan membawa negeri ini ke arah perubahan yang lebih baik. Sungguh, saya sangat terharu dengan semangat Bapak dalam mendengar suara kami, rakyat yang akan Bapak pimpin.

Perkenalkan Pak, nama saya Endang Dewi Supraptina, anak kelima dari enam bersaudara. Saya berasal dari Madiun, Bapak pasti tahu karena dekat dengan Solo, kota kelahiran Bapak. Orang tua saya hanyalah buruh tani. Tentunya sudah Bapak bayangkan, berapa banyak uang yang harus orangtua saya keluarkan setiap harinya untuk menghidupi kami enam orang anaknya. Alhamdulillah kami semua mampu mengenyam pendidikan hingga ke jenjang SMA. Meskipun seragam, buku, dan sepatu yang kami pakai adalah bekas nilas dari tetangga yang mau menyumbangkannya. Benar-benar beruntung khan Pak, kami sungguh sangat bersyukur.

Tahukah Bapak, apa yang kami lakukan selain itu? Yah, Bapak mungkin tak menduganya. Saat kami masih berumur tujuh tahun, kami harus ke sawah tetangga membantu orangtua kami menanam padi, mencari kayu untuk dijual, ngasak padi diantara sisa jerami yang akan dibakar, ngarit mencari rumput untuk sapi tetangga dan rentetan kegiatan anak buruh tani yang tidak dilakukan anak seumuran kami tentunya. Berapapun hasilnya, tak masalah asal bisa sedikit membantu orangtua membiayai sekolah kami tentunya. Kami bersyukur, ajaran baik orangtua kami dalam kesederhanaan dan harus selalu mengencangkan ikat pinggang ternyata membuahkan hasil. Meskipun kami harus makan nasi gaplek, sayur garam atau ikan asin. Tapi sungguh, kami terima dengan ikhlas.

Masih teringat jelas dibenak saya, di waktu malam hari tanpa listrik, kami belajar menggunakan dian, lampu semprong minyak tanah yang menjadikan dinding dan wajah kami menghitam. Kata ibu saya, butuh perjuangan untuk menuju benderang, rela berkorban dengan berhitam  dan membersihkannya lagi, rela bersabar dengan segala proses, berani menempa kembali dengan semangat dan berusaha disertai doa tulus, tanpa berputus asa, hingga akhirnya semangat dian itu terus benderang, tak pernah padam sepanjang jaman. Yah kesederhanaan itu juga ada pada diri Bapak Jokowi yang kami cintai selama ini.

Setelah kakak pertama saya lulus SMA, dia bekerja seadanya di BBI Kecamatan (Balai Benih Ikan). Bukan gaji yang diutamakan, tapi ilmu dan pengabdian kepada pemerintah. Kakak terus giat belajar. Sayang, setiap pengangkatan PNS, kakak saya yang loko-loko,  mengandalkan ketekunan selalu tersisih kalah dengan anak baru yang bertitel sarjana dan memakai uang pelicin. Dengan sabar kakak menerima keadaan ini, uang memang bisa berbicara. Kenyataannya, KKN sudah menjadi budaya dan adat kebiasaan kaum berdasi di kantoran di negeri ini.  Hingga pada 2011, setelah pengabdian hampir 20 tahun kakak saya resmi diangkat menjadi PNS setelah berkali-kali mengikuti tes CPNS.

Dan Bapak tahu apa yang terjadi? Cibiran dari sesama pegawai negeri di kantor yang sirik pun terlontar dari mulut kotor mereka, begitu terngiang pedas  karena kakak saya hanya lulusan SMA tapi kok mampu menjadi PNS. Dan karena salah satu alasan itu, meskipun sudah mempunyai istri dan dua orang anak, kakak saya nekad melanjutkan pendidikan  lagi di Malang. Ah, sebenarnya tau apa mereka, PNS yang bertabiat buruk itu! Memang mereka  keturunan anak orang kaya yang dengan mudah  masuk melalui kolusi memberi uang pelicin dan gratifikasi serta nepotisme dengan teman dan kerabat dekat sendiri daripada mengutamakan keahlian dan pengabdian seperti yang kakak saya lakukan. Tapi sudahlah, toh akhirnya kesabaran membuahkan hasil ya Pak. Iya khan? Sama seperti yang Bapak lakukan.

Sebenarnya, seluruh saudara saya termasuk anak berprestasi di sekolah Pak. Tapi, kemiskinan memasung kami. Tak tega rasanya harus memberatkan orangtua kami, sementara adik-adik masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Akhirnya, kami harus rela mencari jalan keluar dan ber-estafet bahu-membahu saling membantu. Bingung mencari pekerjaan dengan gaji yang memadai, akhirnya kami pun menjadi TKI, meskipun kata ini sama sekali tak pernah terlintas di dalam mimpi kami. Dimulai kakak kedua saya, diusianya yang masih 18 tahun menuju Singapura dan dilanjutkan ke Taiwan. Lalu kakak ketiga saya ke Taiwan dan Jepang dan saya sendiri ke Taiwan. Usia dan KTP kami bertiga dipalsukan semua Pak, karena waktu itu minimal usia 21 bisa bekerja ke luar negeri. Karena terpaksa, kamipun menurut saja apa kata agen penyalur kerja di PJTKI asal proses lancar dan kami bisa segera bekerja dan mendapatkan uang. Sedangkan kakak keempat dan adik saya lebih memilih mengaji di pondok pesantren, tentunya dengan bantuan kami saudara yang di perantauan ini.

Bapak Jokowi yang saya hormati, 
Jujur, ingin rasanya kami melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi supaya mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang sesuai. Tapi apa nyatanya Pak, beginilah ekonomi keluarga kami. Entah kapan saya bisa memeluk mimpi itu. Saya tahu biaya pendidikan di negeri ini selangit. Terpaksa kami harus merantau jauh di negeri orang- seperti ini dan bersatu saling membantu agar terbebas dari kemiskinan dan kebodohan.

Enak? Tentu saja tidak Pak. Saya yakin Bapak juga tahu, bagaimana rasanya jauh dari keluarga, rindu, cemas, takut, kesepian campur aduk jadi satu. Terlebih bila selalu berada di bawah tekanan orang lain dan bekerja 24 jam pada orang China, bagaikan robot dan tak diperlakukan manusiawi. Tidak semua teman TKI saya bernasib baik Pak.

Tapi saya bersyukur, majikan saya baik, saya bisa belajar komputer di masjid dan membaca buku-buku bacaan di sana. Sungguh, keluarga majikan saya yang penyabar, ulet, dan melek ilmu, teknologi, dan informasi pun mengizinkan saya berkegiatan positif seperti ini sehingga tak terasa kontrak saya berlalu begitu cepat dan kini kembali ke bumi pertiwi ini.

Bapak Jokowi yang baik,
Dengan kepulangan saya ke tanah air, bukan berarti masalah telah usai. Justru perjuangan  baru dimulai. Dengan modal pas-pasan yang saya dapat dan bondho nekad, saya membuka usaha kecil membuka warnet sehat dengan 5 komputer. Saya mengajari anak SD, SMP, SMA di dekat kami secara gratis, membantu mereka mengerjakan PR dengan ikhlas. Sayang, modal yang saya gunakan menyurut karena sedikitnya pemasukan dan kerusakan komputer ditambah dengan banyaknya usaha sejenis dan minimnya modal, sehingga usaha saya tak berkembang dan kalah saing dengan usaha sebelah yang bermodal besar. Saya sangat butuh support moral, spiritual, bimbingan yang bisa memberi saya semangat dan motivasi Pak. Jujur saja, saya takut bangkrut. Sedangkan untuk meminjam di Bank, saya harus berfikir berkali-kali karena mengingat bunganya yang terlalu tinggi. Bapak tahu akan hal itu khan?

Bapak Jokowi yang arif dan bijaksana,
Mohon dengar keluhan kami Pak, pengusaha kecil yang hanya dipandang sebelah mata ini. Sungguh, saya ingin mandiri berusaha di tanah air yang kata orang subur makmur loh jinawi ini. Sebenarnya saya tak ingin merantau ke luar negeri lagi, terlebih sebagai TKI. Saya ingin selalu dekat dengan anak, suami dan keluarga saya serta membangun usaha dengan harapan mampu mengurangi pengangguran di Negeri ini.

Banyak TKI di Taiwan yang beruntung Pak. Berada di Negara kecil yang indah, rapi, bersih, ramah, rakyat pun mempunyai kesadaran tinggi. Dan sungguh senang sekali, tempat umum menyediakan fasilitas canggih yang kami butuhkan. Sehingga ketika di rumah sakit menjaga nenek, saya dapat menggunakan komputer umum dan internet gratis dan sekarang wifi pun bebas tersebar dimana-mana. Sungguh, banyak TKI yang dimanjakan dengan fasilitas ini sehingga kami, TKI merasa betah dan nyaman di sana. Dan ini sangat mendukung bagi saya user internet positif. Indonesia kapan ya bisa seperti itu Pak?

Ah sudahlah, itu negeri tetangga. Tak mungkin juga kami di sana terus-menerus, waktu kerja kami dibatasi kontrak. Selain itu, ada anak, suami, dan orangtua yang sudah renta yang lebih membutuhkan kami.

Bapak Jokowi calon Presiden pilihanku,
Sekarang, di rumah kami, saya mengumpulkan buku-buku bacaan positif yang saya beli dan telah saya baca sewaktu di Taiwan agar bisa dibaca banyak orang, mulai dari anak-anak sampai orang tua agar tak ketinggalan informasi. Meskipun bukunya masih sedikit, tapi sangat berarti bagi kami. Selain itu, keluarga kami juga dengan ikhlas mengajar putra-putri tetangga dekat kami untuk belajar mengaji, mendidik generasi penerus berakhlakul karimah, gratis tanpa memungut biaya Pak. Semoga ada tangan Tuhan yang baik yang peduli dan memfasilitasi niat baik kami agar rumah baca di rumah kecil kami mempunyai koleksi buku bacaan yang banyak lagi, sehingga minat baca generasi penerus ini besar dan terjauh dari kebodohan yang berdampak pada kemiskinan. Mengapa tak ada perhatian dari pemerintah untuk Guru Ngaji ya Pak?, padahal sumbangsihnya besar sekali lo untuk kebaikan negeri ini.

Sudah sejak lama, saya mengamati bantuan beras dan sembako untuk masyarakat miskin Pak. Saya sangat setuju sekali jika bantuan dapat diberikan langsung ke yang bersangkutan, sehingga tidak terpotong oleh oknum pejabat yang tak bertanggungjawab.
Ah … manusia golongan menengah ke atas tidak sedikit yang semakin serakah, yang kaya juga tega korupsi memakan batu dan semen untuk aspal jalan dan membuat jembatan. Tragis dan Ironis sekali. Semua serba dikurangi, hingga jika jalanan dan jembatan cepat rusak, mereka akan bersorak girang karena berfikir akan mampu memakan lagi dana itu. Astaghfirulloh. Sungguh tega sekali manusia-manusia tak beradab itu.

Saran saya Pak, bantuan itu lebih baik dalam bentuk ilmu dan permodalan yang bisa dikembangkan sehingga akan sangat berguna. Jangan hanya melulu untuk makan sehari, dua hari selanjutnya mereka kebingungan mencari dan akhirnya mencuri terus dipukuli karena kelaparan. Memberdayakan masyarakat bawah dengan memberikan pendidikan dan latihan, seminar, dan memberikan permodalan membuat kolam ikan, peternakan ayam atau sapi misalnya. Daripada sekedar sembako raskin dari beras yang murah yang nantinya juga dijual kembali untuk membeli lauk orang miskin.

Dan inilah yang terjadi di desa kami, lebih parah lagi sembako dibagikan pada seluruh warga baik miskin maupun kaya secara bergantian. Lalu apa gunanya? Miris sekali melihatnya. Kasihan betul dhuafa yang benar-benar membutuhkannya. Bahkan, jujur saja saya berfikir hal ini memperparah kebudayaan malas dan selalu berpangku tangan mengandalkan bantuan dari beras bulog yang diimpor dari Thailand. Sungguh kasihan petani kita, meski panen melimpah, tapi harga juga rendah. Terlebih kasihan lagi, jika sudah gagal panen tapi harga juga rendah. Mana harga pupuk juga mahal, meskipun dengar-dengar sekarang penjualan pupuk diberikan kepada kelompok tani di Unit Desa, pengairan sawah pun juga antri dan membeli. Dimana perwujudan kata pemberdayaan untuk petani, buruh tani yang dijanjikan Pak?    

Wahai, calon pemimpin bangsa yang kami cintai,
Mohon dengan sangat, selalu rangkul kami rakyat kecil, para pedagang kecil, nelayan, petani dan TKI yang selalu mencintai Bapak. Rakyat yang selalu Bapak temui dalam setiap aksi blusukan yang kami nantikan. Pedulikan nasib kami Pak, permudah pelayanan kesehatan dan pendidikan kami agar tak lagi terjajah dengan kemiskinan dan kebodohan. Buatlah kami tersenyum, ciptakan lapangan kerja agar kami bisa makan, berobat dan sekolah.
Jadikan Indonesia ini lebih baik dan menjadi yang terbaik, negeri yang mempunyai segudang prestasi di mata bangsa kita sendiri dan bangsa lain tentunya. 

Merdeka !!! Semangat selalu ya Pak ! Perjuangan harus berlanjut. PR Bapak untuk untuk bangsa ini banyak sekali, terus maju, doa kami selalu bersamamu. Saya sungguh salut dan kagum sama Bapak yang selalu mengutamakan rakyat dan bangsa ini, semoga Alloh SWT mempermudah segalanya dan Bapak mampu menyelesaikan segala permasalah dengan baik, arif dan bijaksana. Yakinlah Alloh SWT selalu bersama orang yang sabar, jujur, ikhlas dan bertindak terpuji seperti Bapak.

Saya berdoa semoga Bapak terpilih menjadi Presiden mengemban amanah bangsa ini dan kami sangat berharap semoga Bapak dan seluruh pejabat dari kalangan elit sampai pejabat desa mampu mengoptimalkan lagi kinerjanya di semua bidang dan jangan terjadi KKN lagi dimanapun. Tolong, tindak tegas mereka ya Pak.

Dan jika nanti berhasil menduduki RI 1, tetaplah seperti Bapak Jokowi yang dulu, yang sederhana apa adanya, rendah hati, dekat dengan rakyat, yang bukan hanya mendengar tapi juga  mengutamakan kepentingan rakyat. Semoga Alloh SWT mendengar doa terbaik kita semua.

Di penghujung surat ini, saya ucapkan terima kasih karena Bapak telah sudi membacanya, jika terpaksa Bapak tak bisa membacanya ya sudahlah paling tidak saya sudah mencoba. Urusan gagal mah belakangan yang penting saya sudah action khan, daripada diam merenungi nasib ini. Sekali lagi terima kasih banyak Bapak sudah mau mendengar suara hati kami, rakyatmu. Saya sungguh bahagia, senang tiada terkira.

Semoga kesehatan, keberuntungan dan keberkahan selalu mengiringi Pak Jokowi, keluarga Bapak, semua pendukung Bapak, dan seluruh rakyat Indonesia. Aamiin.

Sekian surat dari saya, jika banyak kata yang kurang berkenan dan menyakiti hati mohon dimaafkan. Terima kasih Bapak sudah mau mendengar curhat saya. Kata hati rakyat kecil, seorang TKI, anak seorang buruh tani yang belum berpendidikan tinggi.

Wassalaamu’alaykum warohmatulloohi wa barokaatuh


Salam hormat,

Endang Dewi Supraptina
TKI Taiwan Purna     


BIODATA
Nama                          : Endang Dewi Supraptina                 
Alamat                        : Jl. Tribusono 10, RT 02/RW 03 Cokromenggalan, Ponorogo
Email                          : seftina610@gmail.com
 Tempat, Tgl Lahir       : Madiun, 6 Oktober 1985
Pekerjaan                    : Ibu Rumah Tangga
No HP                        : 0856 4681 4110
Minat                          : Sosial Pendidikan Rakyat Kecil dan Buruh Migran
Foto pelengkap          



16 Jun 2014

Pengumuman Finalis Indonesia "2014 Taiwan Literature Award for Migrants"

Ponorogo – Jawa Timur, 16 Juni 2014


Lomba Sastra Imigran 4 Negara Pertama di Taiwan resmi dimulai pada 14 Maret 2014 sampai 30 Mei 2014. Total karya yang diterima panitia sejumlah 260 artikel (Indonesia 107, Filipina 74, Vietnam 63 dan Thailand 16). Untuk voting jaringan internet berakhir dan ditutup pada 15 Juni jam 24:00 semalam, 4 peserta dengan total bintang terbanyak akan masuk babak final.

Dan hari ini, 16 Juni 2014 akhirnya tiba juga waktu yang ditetapkan dewan juri untuk mengumumkan nama finalis berdasarkan penilaian juri (6 karya) dan voting jaringan internet (4). Tapi ada yang kurang, menurut pemberitahuan dahulu,  10 karya yang seharusnya terpilih. Akan tetapi hari ini hanya tertulis 9 karya, hanya 5 karya pilihan juri.  Entah kenapa belum ada Pers Release hehe. Nach, setelah saya teliti ulang membaca, dulu memang tertulis kata "(paling banyak)" yang kurang saya perhatikan hehe, ternyata oh ternyata. Hal yang sama juga berlaku untuk Vietnam dan Thailand. Sedangkan untuk Filipina belum diumumkan, perpanjangan batas waktu akhir voting hingga 17 Juni 2014 dikarenakan blognya dihack. Malah, blog milik Vietnam sekarang hilang entah kemana, tak terlihat lagi, nah sudah tentu saya yakin dihack pula sama seperti Filipina beberapa waktu lalu. 
  • 2 juri untuk tiap jenis bahasa, masing-masing juri mengusulkan 3 artikel, jumlah total 6 artikel (paling banyak)
  • Dalam babak penyisihan terpilih 10 artikel untuk tiap jenis bahasa (paling banyak), jumlah total dari 4 negara adalah 40 artikel (paling banyak).
Alhamdulillah, sebagian besar karya perwakilan dari Indonesia yang terpilih merupakan karya dari anggota FLP (Forum Lingkar Pena) , khususnya FLP Taiwan, duh … benar-benar bangga.  Selamat buat seluruh finalis dari Indonesia yang terpilih semoga bisa membawa harum nama bangsa ini. Aamiin

Pengumuman Nama Finalis 印尼入圍名單公告 http://2014tlam-id.blogspot.tw/

Finalis penilaian juri 母語評審入圍
·         Erin Cipta / Kisah Ye Feng dan Carlos
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/04/kisah-ye-feng-dan-carlos.html
·         Evi Agustika / Kabur! Bukanlah Jalan Keluar
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/04/kabur-bukanlah-jalan-keluar.html
·         Ai Okty Seftyna Dewi / Sajak Rindu Teruntuk Taiwan dan Majikan
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/05/sajak-rindu-teruntuk-taiwan-dan-majikan.html
·         Disyak Ayummy / Syal Biru Dari Ama
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/05/syal-biru-dari-ama.html
·         Jenny Ervina / Bring me back my Aminah
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/05/bring-me-back-my-aminah.html

Voting jaringan internet 網路投票入圍】
·         Liliez Virgo Annie / Impian yang Tertunda 
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/04/impian-yang-tertunda.html
Jumlah total suara voting
總星數:36876
·         yeni trirosita / Segenggam asa di formosa
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/04/segenggam-asa-di-formosa.html
Jumlah total suara voting
總星數:32130
·         Sri Yanti / Asap Hitam Di Suriah
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/03/asap-hitam-di-suriah.html
Jumlah total suara voting
總星數:5029
·         JURAGAN CINTA KASIH / Suara Hati Yang Tulus
http://2014tlam-id.blogspot.tw/2014/05/suara-hati-yang-tulus.html
Jumlah total suara voting
總星數:4138

Wah, sampai sekarang saya belum faham, penghitungan voting ini. Setelah pengumuman dipublikasikan, ternyata saya salah besar tentang perolehan voting ini, semula saya kira mungkin hanya berdasarkan total angka pemilih yang tertera ditambah banyaknya tiap bintang.  Nyatanya apa yang saya simpulkan keliru. Dan  total perolehan bintang yang dimaksud dewan juri mungkin dikalkulasikan berdasar banyaknya jumlah bintang 1 sampai 5 dan tambahan lainnya, bukan berdasar atas angka yang tertera saja. Mengingat blog tersebut dan sistem rating star yang dipakai juga mengalami problem beberapa waktu yang lalu. Sungguh diluar dugaan saya. Saya tak faham maksud dan tidak bertanya. Hemm … suatu kesalahan nich. Mungkin banyak juga sahabat semua yang “berfikir dan mengira” hal senada seperti saya ini . Hihihi benar-benar memalukan bagi saya. Hadeh ...

Saya atas nama pribadi mengucapkan  terima kasih yang tak terhingga atas doa tulus dan dukungan dari sahabat FLP, sahabat BMI beserta seluruh WNI semua dimanapun berada yang berpartisipasi dalam ajang ini, juga teruntuk keluarga di Indonesia dan keluarga kedua saya di Taiwan karena alhamdulillah, tanpa saya sangka karya saya masuk sebagai salah satu dari 9 finalis di dalamnya. Sungguh, hal ini semakin menambah semangat saya. Sebagai lecutan semangat untuk lebih giat berkarya, motivasi untuk mewujudkan impian di hati saya.

Selanjutnya seluruh peserta akan menunggu 16 Juli 2014 untuk rapat penilaian juri dan 20 Juli 2014 akan diumumkan nama pemenang. 

Semoga saya lolos seleksi untuk penilaian babak selanjutnya dan masuk sebagai salah satu kategori juara . Aamiin, sehingga dengan ajang ini, saya dimampukan oleh Alloh SWT untuk pergi ke Taiwan dan bersilaturahmi kepada semua yang saya rindukan di Taiwan beserta segala sesuatu tentangnya. Aamiin yaa Robbal’aalamiin.

Jujur saja, saya sangat tertarik dengan lomba seperti ini, selain hadiahnya yang "wow, fantastic" di sini saya bisa menemukan Sahabat yang menyukai sastra dan ke depannya saya sangat berharap sahabat yang sudah ikut lomba ini tetap bersatu dan membentuk Komunitas Penulis Taiwan yang lebih kompak lagi dan bergabung dalam FLP Taiwan misalnya.
 

Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, tulisan sahabat semua patut diacungi jempol. Begitu mengharukan, ada pula yang penuh semangat, kerinduan dan artikel hebat untuk berbagi info. Sangat menarik sekali, ke depan semoga karyanya bisa dibukukan jadi kenangan bagi kita semua hehe (ngarep euy :P ).

Yah, sudahlah namanya juga lomba. Ada yang menang, ada pula yang harus kalah. Mari kita berdoa bersama, bersatu, bersemangat dan saling mendukung. Siapapun pemenangnya, semoga seluruh kategori juara berhasil disabet oleh peserta dari Indonesia sehingga Indonesia tak dipandang sebelah mata lagi di mata negara lainnya. 

Kita semua adalah pemenang. Berani melawan kemalasan kita dan berhasil menjadi kandidat peserta. Semoga semakin memacu semangat kita untuk berkarya lebih baik lagi.

Salam hangat dari saya di Kota Reog, Ponorogo - Jawa Timur









11 Jun 2014

Sinopsis Catatan Hati Seorang Istri by Asma Nadia #CHSI Sungguh Menakjubkan

Sudah lama sekali saya tidak NOVI alias nonton tivi. 
Kebetulan setelah selesai ngejuz bareng teman ODOJ, saya masih di kamar dan iseng lihat-lihat acara yang sudah lama saya tinggalkan karena mendapat tugas sebagai billing management di depan usaha kami dan menjadi Operator Warnet. 

Dewi Sandra dan pemain lainnya

Tak disangka, setelah gonta-ganti channel pindah sana pindah sini, tak ada yang cocok sama sekali. Sungguh, tayangan TV dan entertainment sekarang saya rasa tak sedikit yang memuakkan dan membosankan (sekali lagi ... menurut saya). Ada pula yang tak mendidik sama sekali dan terkesan guyonan (tanpa memperhatikan anak kecil juga melihat acara tersebut berkata kasar dan ngawur). Ups, hampir saja TV mau saya matikan. Eh tak sengaja sekilas melihat RCTI setelah iklan, ada sinetron yang berbeda dari biasanya. Kelihatan sekali, sungguh membuat saya penasaran. Dan spontan saya tertarik dengan sinetron ini. Sungguh, menarik sekali. Saya langsung jatuh cinta.

Berikutnya, setelah saya lihat di awal cerita pada episode kedua, saya baru mengetahui bahwa cerita ini merupakan karya spektakuler seorang AsmaNadia, subhanalloh, salut, bangga sekali. Apalagi sedari dulu saya adalah silent fans beliau, yang suka mencuri ilmu Mbak Asma Nadia, HTR dan Bunda Pipiet Senja Guru dalam Universitas Kehidupanku ala FLP-Forum Lingkar Pena. (Hehe ngaku dech, entar dijitak Manini kalo ndak ngaku wkwk).

Dan yang membuat saya berdecak kagum, Dewi Sandra beserta artis lainnya benar-benar bermain sangat bagus dan sangat menghayati peran. Sebagai pecinta sinetron, yang juga selalu menghayati apa yang saya tonton, saya jadi ikut terharu dan menangis sedih dengan dilema dan masalah yang dialami masing-masing. Saya pun seakan masuk ke dalamnya dan menjadi bagian dari cerita ini.


Dan lucunya lagi, dalam waktu yang sama di tempat yang berbeda, suami, bos kantornya dan ayah mertua saya beserta keluarga kami yang anti sinetron pun jadi keranjingan kena virus #CHSI hehe. Luarrr Biasa efeknya hehe. Saya sungguh sama sekali tak menyangka. 

Sungguh, sinetron yang sangat memberi inspirasi bagi kaum Hawa untuk selalu
tegar, bersabar, tawakkal, menyeimbangkan logika dan perasaan saat menghadapi semua problem dalam kehidupannya.


Libatkan Allah dalam setiap urusan. Agar yakin tanganNya dan bukan emosi atau kemarahan yang menuntun kita saat membuat keputusan.

Dilema saat istri dizholimi suami, di satu sisi sakit hati dan di sisi lain bingung mengingat anak dll. Terlebih jika suami berpoligami secara tak benar sesuai syariat, perselingkuhan, bersikap kasar, dan masalah lainnya. Sinetron ini mengajari kita beberapa sikap yang bisa diambil. Dan semoga pesan sinetron ini sampai ke pecinta sinetron dengan mengambil hal yang baik dan menyaring hal buruk yang mungkin terjadi di dunia ini. Oke !

Sinetron bergenre drama ini bertajuk Catatan Hati Seorang Istri hadir di RCTI ditayangkan pada slot jam 8 malam. Sinetron ini merupakan adaptasi bebas dari novel yang berjudul sama karya Asma Nadia. Memang tak persis, plek 100% tapi dialog dan monolog dan percakapan pada tiap episode di dalamnya ada di buku #CHSI. Sungguh, setiap kata yang tertulis begitu indah dan mengagumkan. Anda penasaran, bukan? Ayo silakan di baca versi buku aslinya.


"Catatan Hati Seorang Istri"
Perjuangan Tiga Wanita dalam 
Mempertahankan Keutuhan Rumah Tangga Mereka

Ada benang merah yang jelas ingin diangkat, yaitu mengenai kisah kehidupan istri-istri yang berada pada komplek perumahan yang sama. Ceritanya berfokus pada kehidupan rumah tangga 3 wanita yang saling bersahabat. Masing-masing dari mereka memiliki permasalahan dengan suami mereka. Sinetron ini dibintangi oleh Dewi Sandra, Yasmine Wildblood, Intan Nuraini, Ashraf Sinclair, Oka Antara, dan Baim Wong. 

Berikut ini adalah sinopsis globalnya :

Kisah sinetron ini berfokus pada cerita-cerita tentang perempuan-perempuan yang masing-masing membawa luka hati. Dinarasikan oleh Hana (Dewi Sandra), seorang penulis buku yang menjadi tokoh utama, yang menceritakan cerita-cerita yang di alami oleh para sahabat-sahabatnya, Vina (Yasmin Wildblood) dan Anisa (Intan Nuraini), yang juga tinggal di komplek perumahan yang sama. Konflik yang terjalin memiliki benang merah yang kuat, yakni bagaimana seorang istri menghadapi berbagai masalah dengan suaminya.

Keluarga Hana

Hana hidup bersama suaminya, Bram (Ashraf Sinclair), dan putrinya, Rosi. Pada awalnya, keluarganya selalu terlihat harmonis, sehingga banyak teman dan kenalan serta pembaca blog "LAILA" yang menceritakan tentang masalah rumah tangganya pada Hana. Hana hanya bisa memberi nasehat pada mereka agar sabar, tawakkal dan tetap tawadhu'. Sebab tugas berat seorang istri adalah menjaga keutuhan rumah tangganya, setidaknya begitu yang dikatakan Hana ketika salah seorang temannya berkeinginan untuk bercerai dari suaminya. Hana mengingatkan akan tugas seorang istri, "Jika ada kesalahan dari suami maka seorang istri wajib mengingatkannya. Sebab suami itu adalah jembatan seorang istri menuju syurga Allah. Jangan mudah minta cerai. Ingat anak-anak. kasian mereka yang selalu menjadi korban atas keegoisan orangtuanya"

Kehidupan rumahtangga Hana diuji ketika ia menemukan sosok bernama “Hello Kitty” yang selalu mengirim pesan singkat (SMS) mesra pada suaminya. Hana mulai berpikir, apakah mungkin suaminya yang perhatian, lembut hati, serius, pendiam dan sangat dewasa tega mengkhianati cintanya? Logikanya bertentangan dengan hati kecil dan perasaannya. Mana mungkin Bram yang serius menuliskan nama "Hello Kitty" di ponselnya, mungkin ini hanya gurauan. Jika Hana bertanya pada Bram, justru ia membayangkan apakah Bram akan tertawa terpingkal-pingkal mendengar pertanyaannya yang lucu dan cemburu karena HK adalah keponakan, saudara atau sepupunya. Ah ... memalukan sekali. 

Hana mencoba mengingat, tak ada satu pun  sikap dari Bram yang berubah dari sejak menikah sampe sekarang. Semuanya masih sama. Walau sudah menemukan bukti-bukti SMS tersebut, Hana berusaha tegar dan mempercayai suaminya. Kenyataannya, Bram sendiri memang mempunyai affair dengan gadis muda bernama Karin (Cut Meyriska) yang ternyata adik sahabatnya sendiri sewaktu di SMA.

Keluarga Anisa
Seiring dengan itu, kegundahan Hana diselingi dengan kisah sahabat-sahabatnya. Anisa (Intan Nuraini), yang tinggal bertetangga dengannya harus menghadapi perlakuan suaminya yang kasar pada keluarganya. Hana sangat prihatin dengan Anisa dan anaknya, Dante, yang juga teman sekolah Rosi. Suami Anisa, Rudolf (Oka Antara) sangat jahat, pencemburu, suka memukul, mengatainya bodoh, main judi, mabuk-mabukan dan main perempuan sehingga ia pun jatuh miskin dan hutang menumpuk. Herannya, Anisa selalu membela suaminya, ia tidak bisa melepaskan diri darinya. Anisa adalah sosok seorang wanita yang tak pernah mengumbar kejelekan suaminya. Anisa mengatakan jika dirinya lah yang selama ini banyak melakukan kesalahan. Selain itu, Anisa ingin mempertahankan keutuhan rumah tangganya demi sang buah hati. Suatu waktu, rumah mereka pun sering didatangi Debt Collector. Tanpa pikir panjang, ia pun menyerahkan perhiasan dari suaminya sebagai jaminan. Rudolf pun berang, bukan main marahnya. Ia pun mencekek leher Anisa hingga tak sengaja Anisa pun menghujamkan pisau dapur ke perut suaminya. Anisa pun bersembunyi, suaminya dilarikan ke RS oleh ustadz yang mengisi pengajian ibu-ibu. Sedangkan keluarga Hana lah yang membantu perekonomiannya, mengurus Dante, membantu membelikan obatnya, membayar semua biaya RS dan Hana juga tutup mulut sama polisi yang mengintrogasi tentang apa yang terjadi di keluarga mereka. 
Setelah melalui pertentangan batin yang panjang, mengingat kesabaran dan kepatuhan Anisa serta melihat kebaikan ustadz yang didholiminya dan keluarga Bram di saat ia pailit, Rudolf pun sadar. Anisa pun kembali ke rumah, mereka bermaafaan. Dan Rudolf kembali menjadi suami yang baik, yang meskipun pencemburu ia lebih bisa menahan diri, ia pun diterima bekerja di kantor Bram dan  keluarga mereka kembali seperti dulu lagi. Sedangkan Anisa ingin membantu keuangan suaminya. Untuk menghindari rasa cemburu dan agar tetep bisa mengurus anak dan suaminya, setelah membaca blog Hana ia pun membuka usaha "catering" di rumah atas izin suaminya.

Keluarga Vina
Sahabat Hana yang lain yaitu Vina,
ia lebih tegas dalam bersikap. Vina memilih untuk bercerai dengan Helmi (Baim Wong), dan kemudian melanjutkan hidupnya dengan anaknya, Nadia, dan ibunya. Vina pun menghidupi dirinya sendiri dengan menjalankan toko kuenya. Ia pun dipermainkan oleh Rizal, lelaki muda yang dicintai dan memberi janji palsu akan menikahinya yang ternyata hanya menganggapnya "gudang duit" dan memeras hartanya.

Helmi sendiri kemudian memilih menikah dengan wanita pujaannya, Raissa yang dikenal saat dugem yang justru banyak memberikannya masalah setelah mereka menikah karena istrinya sama sekali tak peduli dengan suami dan selalu menganggap pernikahannya hanyalah "workshop", dimana suami yang work dan istri selalu shop. Sungguh menyedihkan. Helmi pun mengidap penyakit karena kebanyakan alkohol, obat terlarang. Ia pun dinyatakan mandul
Tahu ia tak akan mempunyai keturunan, ia pun memohon pada Vina mengenai hak asuh anaknya, Nadia. Dengan berbagai cara dia lakukan agar Vina iba dan menarik simpati Nadia, Helmi pun perlahan berubah menjadi ayah yang baik bagi Nadia, menemaninya bermain dan belajar. 

Dengan perasaan bingung dan alot, ia pun berusaha mengingat semua kebaikan Helmi di masa lampau. Lambat laun, Vina merasa simpati dan membandingkan dengan perubahannya sekarang, juga demi buah hati yang disayangi, mereka berdua pun akhirnya rujuk kembali atas permintaan Nadia yang menginginkan orangtuanya bersatu.

Di samping permasalahan pokok ke tiga keluarga, masih banyak pula kisah kehidupan lainnya berikut dengan apa yang mereka perbuat misalnya :
- Pak Ustadz dan istrinya, Muslimah pasangan yang sempurna, pintar dan religius. Tapi telah lama menikah belum juga dikaruniai seorang anak karena ia terkena kista. Diantara mengangkat rahim untuk kesembuhan kistanya atau bersabar sampai diberi momongan. Sadar akan hal itu, sang istri pun rela jika dipoligami. Tapi tak ada terbesit niat poligami sedikitpun di hati suaminya.
- Sofi, teman Hana. Kaya, mandiri, umur sudah cukup banyak tapi belum juga menemukan pasangan hidupnya.
- Onah, pembantu Vina. Sudah lama menikah tapi belum juga dikaruniai anak. Dalam kesederhanaan mereka pun saling menyayangi dan selalu mesra, 
- dan silakan perhatikan simak baik-baik hal-hal baik yang begitu menyentuh lainnya


New Catatan Hati Seorang Istri

Akankah abadi cinta yang telah terikat oleh tali suci, jika tak kau jaga sepenuh hati? Apa yang sanggup diucap seorang istri, ketika melihat seorang gadis bersama keluarganya datang melamar sang suami?  Bagaimana harus bersikap saat suami berpaling, dan ingin menikah lagi?  Benarkah ketika suami berkata ingin menikahi perempuan lain, ia sedang jatuh cinta?

Saat cinta berpaling, kemana seorang istri harus mencari kekuatan agar hati trus bertasbih?

Karin, bagi Hana adalah adik yang bingung dan kehilangan pegangan. Ia pun mengikhlaskan, mendoakan semoga Karin akan mendapat jodoh pengganti yang terbaik untuknya. Karena ibu Bram, mertua Hana sakit dan mereka saling menyayangi, tak sampai hati Hana menyakiti. Ia pun memaafkan kesalahan Bram dan mereka melanjutkan kehidupan rumahtangganya dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Kekuatan dan ketenangan itu berasal dari Sang Kholik, Yang Maha Pemberi Taubat. Meski memafkan tak berarti melupakan, tapi setidaknya jejak kebaikan yang panjang tidak boleh hilang dari ingatan hanya karena beberapa kekhilafan.  

Bagaimana Hana akan mengatasi masalah rumahtangganya saat perselingkuhan sang suami akhirnya terbongkar? Temukan juga nasib kisah Vina dan Anisa yang penuh lika-liku dalam Catatan Hati Seorang Istri.

Simak dan tonton selalu CHSI mulai Senin 09 April 2014 setiap hari Pkl. 20.00 WIB di RCTI. Khusus ramadhan mungkin jam tayang akan dirubah, mengingat waktu tersebut bersamaan dengan sholat tarawih. Semoga diubah Pkl. 21.00. Banyak muslimah dan penonton yang mengharap hal yang sama dengan saya. Setelah tarawih pulang, tapi ingat ! tadarusnya jangan lupa yah sahabat. Diganti sehabis sholat maghrib, shubuh atau pada siang harinya. Oke sahabat selamat melanjutkan menonton sinetron dan jangan lupa baca versi buku-nya yah biar makin josh.

Bagi yang sudah terlanjur ketinggalan lihat RCTI seperti saya, berhubung kadang masih lembur atau yang masih berada di luar negeri, tenang! silakan lihat di sini.

Terima kasih buat semua sahabat blogger maupun temans yang lagi lewat yang udah mampir ke blog ini. Jangan lupa tinggalkan komentar dan link punya panjenengan semua biar lain kali saya bisa mampir dan bersilaturahmi ke blog panjenengan. #CHSIselaludihati

Sembah nuwun. Wassalamu'alaykum wr wb

Source dan Referensi :
Buku #CHSI Asma Nadia
http://allaboutduniatv.blogspot.com/
http://inforesmi.com