![]() |
Jadikan Pemilu 2014 cerdas, bangsa yang bermartabat |
Saya dan suami adalah
pendukung Pak Jokowi dan sangat respect sekali dengan beliau. Sungguh. Meskipun
kami bukan penduduk Solo ataupun Jakarta, tapi kami ingin beliau tetap mengatur
Jakarta layaknya Bu Risma yang mengatur dan mencintai Surabaya. Tetapi semenjak melihat berita di TV,
koran, radio dan internet tentang pencalonan Pak Jokowi sebagai Presiden apalagi
dengan issue berdiri di belakang Mega yang entah kebenaran dan kebsahannya, kami kurang setuju dengan hal itu. Karena kami yakin
Jakarta sudah menaruh harapan besar pada beliau.
Hampir seluruh media membesar-besarkan berita ini sehingga menjadikan issue seksi yang kian hari semakin hangat dan memanas. Hot .... pokoknya
Hampir seluruh media membesar-besarkan berita ini sehingga menjadikan issue seksi yang kian hari semakin hangat dan memanas. Hot .... pokoknya
Benar-benar ironis sekali.
Selain muncul Kubu Jokowi Lover, muncul pula saat ini Kubu Prabowo Lover. Wah …
benar-benar pilihan yang sulit, sebagai orang awam yang tak mengetahui dunia
politik jujur saja kami memang sedang dilanda dilema dengan dua pilihan ini. Kami hanya mampu
memantau dari pemberitaan media baik yang positif maupun negative dan kami
sendiri yang harus jeli menilainya karena kami tak kenal dekat dengan mereka
semua, selebihnya kami serahkan pada Yang Maha Kuasa karena hanya Dia-lah yang
Maha Tahu Segalanya di dunia ini dan yang tahu fikiran manusia dan bisa membolak-balikkan hati nurani
yang kecil ini.
![]() |
Galang Persatuan dan Kesatuan Indonesia |
Setiap hari bergelut dengan
internet, menjadikan kami berdua mau tidak mau harus melihat apa yang lalu lalang dan
berseliweran di sana.
Kedua kubu saling serang dan saling hujat adalah pemandangan yang biasa, entah melalui status di Facebook beserta komentar yang muncul di beranda, di twitter dengan kicauan dan has tagnya # , juga di media lainnya yang bermacam jenisnya. Tak sedikit pula yang mengunggah foto menarik berisi perbandingan keduanya atau membuat artikel yang berisi pembenaran argumen masing-masing dan penghianaan terhadap lainnya. Dan sekarang banyak sekali akun abal-abal terbuat atas nama masing-masing capres. Sudah tentu, orang lain yang membuatnya. Entah dengan maksud mendukung, menghujat atau memprovokasi berisi kebencian, sindiran dan serangan yang keabsahannya diragukan dan pasti ini dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
Kedua kubu saling serang dan saling hujat adalah pemandangan yang biasa, entah melalui status di Facebook beserta komentar yang muncul di beranda, di twitter dengan kicauan dan has tagnya # , juga di media lainnya yang bermacam jenisnya. Tak sedikit pula yang mengunggah foto menarik berisi perbandingan keduanya atau membuat artikel yang berisi pembenaran argumen masing-masing dan penghianaan terhadap lainnya. Dan sekarang banyak sekali akun abal-abal terbuat atas nama masing-masing capres. Sudah tentu, orang lain yang membuatnya. Entah dengan maksud mendukung, menghujat atau memprovokasi berisi kebencian, sindiran dan serangan yang keabsahannya diragukan dan pasti ini dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.
Sebenarnya saya sangat
menyayangkan hal ini, hal yang sama sekali tak berguna untuk diri kita sendiri, terlebih untuk Indonesia tercinta ini. Perbedaan itu hal yang biasa dan wajar, jangan sampai membuat kita jadi terpecah belah.
![]() |
Damai, Peace ah... mari bekerja untuk kebaikan dunia akhirat |
Pada dasarnya - debat, adu argumen dan perbedaan
itu sangat baik bagi kita untuk menambah pengetahuan, ilmu dan menjadikan dunia
ini semakin berwarna. Setujukah dengan penilaian saya? Bagaimana tidak,
bayangkan jika hidup hidup ini hanya hanya ada hitam dan malam, bukankah tak
seru dan tak indah lagi. Alih-alih bahagia, yang ada malah hidup ini hanya
berisi kesedihan dengan symbol hitam. Itu ibaratnya. Akan tetapi jika perdebatan
sengit dan adu argument itu ujung-ujungnya hanya saling menghujat terus menerus,
sudahlah pasti tidak akan menyelesaikan masalah, yang ada malahan keluar dari
topik yang sesungguhnya. Bahkan saking panasnya perdebatan kedua kubu, sekarang
ini malah saling hina sampai ke arah fisik.
Nah Lho …. Iya khan keluar dari topik utama. Welah … Tuhan menciptakan segalanya berbeda agar saling melengkapi. Tak ada pula yang sempurna di dunia ini. Lalu, saling menghina, tak ada gunanya bukan?
Sungguh manusia yang tak beradab sekali, tak cocok dan tak pantas disebut sebagai masyarakat yang beradat ke-Timur-an yang sopan lagi santun , punya unggah ungguh, saling menghargai, menghormati pendapat orang lain.
Mohon sahabat semua jangan hanya mengumbar kemarahan yang akan menimbulkan kebencian masing masing. Tahukah sahabat, meskipun melalui status, komentar, kicauan dan tulisan di media tapi itu bisa menunjukkan siapa jati diri kita. Yang pasti kita dapatkan adalah saling melukai dengan kata-kata yang akan tergores dan meninggalkan bekas yang lebih dalam daripada melukai fisik. Karena luka fisik bisa dengan mudah sembuh dan hilang tapi luka batin, tak semudah itu, perlu ketegaran, kesabaran dan keikhlasan hati melebihi apapun di dunia ini untuk menyembuhkannya.
Nah Lho …. Iya khan keluar dari topik utama. Welah … Tuhan menciptakan segalanya berbeda agar saling melengkapi. Tak ada pula yang sempurna di dunia ini. Lalu, saling menghina, tak ada gunanya bukan?
Sungguh manusia yang tak beradab sekali, tak cocok dan tak pantas disebut sebagai masyarakat yang beradat ke-Timur-an yang sopan lagi santun , punya unggah ungguh, saling menghargai, menghormati pendapat orang lain.
Mohon sahabat semua jangan hanya mengumbar kemarahan yang akan menimbulkan kebencian masing masing. Tahukah sahabat, meskipun melalui status, komentar, kicauan dan tulisan di media tapi itu bisa menunjukkan siapa jati diri kita. Yang pasti kita dapatkan adalah saling melukai dengan kata-kata yang akan tergores dan meninggalkan bekas yang lebih dalam daripada melukai fisik. Karena luka fisik bisa dengan mudah sembuh dan hilang tapi luka batin, tak semudah itu, perlu ketegaran, kesabaran dan keikhlasan hati melebihi apapun di dunia ini untuk menyembuhkannya.
![]() |
Amalkan Nilai Luhur Pancasila |
Flashback ke masa lalu saat saya kecil, pelajaran
yang wajib hingga sekarang ini setahu saya mengalami perubahan nama, dari PMP
(Pendidikan Moral Pancasila), PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
hingga sekarang berubah lagi menjadi PKn. Tapi seingat dan setahu saya, setelah
membaca buku adik dan keponakan saya, isi materinya ya sama.
Hari ini bertepatan dengan 1 Juni 2014, saya ucapkan “Selamat
Hari Pancasila” teruntuk Dasar Negaraku tercinta ini. Tepatnya 1 Juni 1945 lalu, Bapak Proklamator sekaligus
Presiden pertama RI, Soekarno berpidato dan memaparkan lima butir sila yakni “Pancasila”
untuk dijadikan Dasar Negara.
Berkali-kali saya mengingat-ingat setiap butir
sila dan pengaplikasiannya dalam kehidupan di era sekarang, rasanya justru saya
semakin prihatin, semakin terasa hilang nilai-nilai sakral nan luhur tersebut.
Sebagai generasi muda yang merasa sedang
dihadapkan pada “Degradasi Moral” semakin menurun penghargaan atas nilai luhur
bangsa ini, baik di kalangan jet set – atas , menengah maupun bawah. Tak hanya
orang yang lebih tua yang seharusnya mendidik dan memberi suri teladan yang
baik, tapi sekarang sudah mejangkit menular ke geearasi muda dan yang masih
kecil.
Lalu mau dikemanakan moral bangsa ini ? Tak sedikit anak bangsa yang acuh
terhadap kata “moral” ini. Apakah ada hubungannya antara perubahan nama, dengan
kehilangan kata “Moral dan Pancasila” ini ? Ah … aneh sekali rasanya, mungkin
suatu kebetulan saja. Meskipun sudah saya katakan di awal tadi bahwa kurang
lebih “ isi materinya ya sama ”. Sungguh Ironis sekali.
Baca tulisan saya di sini tentang merosotnya moral bagian dari bangsa ini . Bukan bermaksud untuk menjelekkan warga dan kota saya tercinta, tapi berharap semoga bisa menjadi sebuah perenungan akan apa yang terjadi di negara ini, di sudut kota kecil yang masih terbilang ndeso saja begini, apalagi yang di kota besar !
Jadi hentikan sekarang juga hal-hal konyol, negative, tercela, yang sangat merugikan kita semua, terlebih untuk bangsa ini. Dan perlu diketahui, di internet, banyak hal positif negative yang masing-masing menjadi pro dan kontra. Peace ah, jaman gombalisasi panas seperti ini, serius tapi santai biasa whae. tanggapi secara cerdas dan bijak "Orang cerdas tahu arti kata, orang bijak paham makna kata-kata".
Lucunya lagi, sekarang internet seakan menjadi TPS (Tempat Pemungutan
Suara), dan memang saya rasakan PEMILU sekarang tak lagi LUBER (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) –
JURDIL (Jujur dan Adil) karena masing-masing sudah jelas menampakkan pada dunia mau memilih siapa. Zaman canggih,
yawes sah2 saja di era modern seperti saat ini. Sak sir-mu-lah, karepmu- manut. Penting ojo gegeran.
Kalo difikir dengan kepala dingin, bijak dan cerdas - Apakah jika yang menjadi Presiden nantinya bukan pilihan Anda, apakah Anda tak terima ? Masih mengolok-olok ? Bertikai ? Bercerai ? Pastilah bakal rusak semua kalo begitu saja terus menerus.
Jangan mudah terpancing emosi.
Sudahlah, intinya sebagai sesama penduduk dan warga Indonesia yang baik, sesama anak bangsa Indonesia yang
sangat mencintai negeri tercinta ini dengan keragamanannya, persatuan dan
kesatuannya. Marilah kita bersatu padu, agar semakin teguh, kuat dan tak terkalahkan. Mari selamatkan Indonesia dari hal buruk dan tercela yang merugikan. Sehingga ke depan bisa sama-sama kita wujudkan Indonesia Hebat dengan penuh keyakinan dan disertai tindakan nyata karena kita adalah warga masyarakat dari bangsa yang bermartabat, Indonesia Raya.
Bagaimana dengan Anda, Sahabat Dunia Maya dan Nyata ?
Bagaimana dengan Anda, Sahabat Dunia Maya dan Nyata ?
2 komentar :
Wah seru sekali, kelihatannya menarik sekali menikmati tulisan yang dari hati ini
4 jempol untuk Anda Mbak Seftyna
Warokane Ponorogo
Joko Wibowo
Inilah yang kami alami saat ini, dan begini adanya.
Sekali lagi bagi kami, Kalo difikir dengan kepala dingin, bijak dan cerdas - Apakah jika yang menjadi Presiden nantinya bukan pilihan Anda, apakah Anda tak terima ? Masih mengolok-olok ? Bertikai ? Bercerai ? Pastilah bakal rusak semua kalo begitu saja terus menerus.
Jangan mudah terpancing emosi.
Siapapun Presidennya bagi saya tetap " Hidup Jokowi, hidup Prabowo. Ciayooo... Semangat "
Posting Komentar